Assalamualaikum

Selasa, 26 Maret 2013

Pintu - Pintu Kebaikan

Assalamu'alaikum Wr. Wb.

Hai Sahabat Perjuangan, pada kesempatan ini saya akan menyampaikan sedikit pengetahuan saya tentang Agama. Mungkin ada yang sudah mengetahui tentang Pintu - Pintu Kebaikan namun, saya akan mengulas sedikit tentang Pintu - Pintu Kebaikan.

Saya pernah membaca sebuah hadist nawawi yang isinya tentang penjelasan-penjelasan mengenai pintu kebaikan.

Setelah saya memahami hadist tersebut saya menarik beberapa kesimpulan seperti
1. Puasa adalah perisai
2. Shadaqah itu dapat menghapus kesalahan sebagaimana air dapat menghapus api, dan
3. shalatnya seseorang di tengah malam.

selain itu ada satu hal yang saya garis bawahi dari hadist ini yaitu tentang perkataan Rasulullah mengenai bahwa kita harus mengendalikan lidah kita karena yang menyebabkan manusia terjerumus ke dalam api neraka dengan wajah tersungkur adalah akibat lidah mereka sendiri.

Demikian ulasan-ulasan mengenai isi hadist tentang Pintu-Pintu Kebaikan.

Senin, 25 Maret 2013

Permasalahan dalam Belajar

Assalamu'alaikum Wr. Wb,

Pada kesempatan kali ini saya akan memberikan sedikit bantuan kepada teman-teman seperjuangan. Teman-teman pasti pernah mengalami masalah dengan materi-materi pelajaran yang sedang dipelajari. Teman-teman pasti dituntut untuk mempunyai buku pelajaran masing-masing untuk mempermudah dalam proses belajar mengajar.

Saya pernah mengalami kesulitan dalam pelajaran karena tidak tersedianya fasilitas berupa buku. Mungkin karena buku-buku yang diperjualbelikan harganya mahal. Tapi saya memiliki solusi yang lebih ekonomis dibandingkan harus membeli buku yang mahal, yaitu dengan mempunyai buku bse yang disediakan oleh pemerintah secara gratis melalui website resminya yaitu: Website

Tapi, sebelum kita bisa mengunduh buku-buku tersebut, kita harus mendaftarkan diri kita terlebih dahulu. Tapi saya memiliki ada buku untuk dibagikan kelas X

Fisika
 Semoga bermanfaat...

Kamis, 14 Maret 2013

Legenda Menarik



Legenda Saribumi



Jauh sebelum Indonesia merdeka, ada sebuah perkampungan yang terdapat di bagian selatan Pulau Sumatera. Perkampungan tersebut bernama Mepetbumi. Perkampungan tersebut berada di bawah kekuasaan kerajaan Kaeres. Keadaan desa tersebut bisa dibilang sangat makmur karena semua kebutuhan dan keinginan masyarakat desa tersebut dapat terpenuhi dengan SDA yang berlimpah dan SDM yang tinggi. Desa tersebut memiliki sebuah sumber daya alam yang tidak dimiliki wilayah lain, yaitu sebuah perkebunan Ginkgo Biloba. Masyarakat setempat memanfaakan daun tersebut sebagai obat-obatan dan bahan kosmetik.
Desa tersebut dipimpin oleh orang yang sangat bijaksana namun keras yang bernama Ahmad Antumsari. Dia menerapkan sebuah system saling gotong royong sesama warga di desanya. Ahmad Antumsari terkenal dengan keberaniannya dalam menentang segala kebatilan dan sifatnya yang sangat arif dalam .menyelesaikan masalah yang ada.
Pada suatu hari, datang manusia-manusia berkulit putih dan berbadan tinggi ke Desa Mepetbumi. Pada awal kedatangannya para bangsa asing tersebut disambut baik oleh para penduduk desa karena mereka hanya ingin berdagang dan mencari bahan obat-obatan. Namun, lambat laun mereka mulai memaksa warga setempat untuk memberikan lahan perkebunan para warga untuk dikuasai mereka. Setelah kejadian itu, muncullah sebuah konflik antara bangsa pendatang dengan bangsa pribumi.
Sengketa yang terjadi antara bangsa pendatang dengan warga setempat tidak dapat dihindarkan lagi karena bangsa pendatang bersikeras ingin menguasai perkebunan itu dan warga setempat mempertahankan tanah itu. Konflik tersebut mengakibatkan pertumpahan darah antara bangsa pendatang dan warga setempat. Banyak korban yang mati dan terluka akibat perselisihan tersebut. Hal tersebut mengakibatkan Kerajaan Kaeres ikut campur dalam sengketa tersebut. Namun, usaha perdamaian yang dilakukan oleh Kerajaan Kaeres tidak menghasilkan kesepakatan apapun sehingga konflik semakin memuncak. Warga Mepetbumi berjuang mengusir para pendatang dengan dipimpin oleh Ahmad Antumsari. Pertempuran dahsyat terjadi selama berminggu-minggu dan memakan banyak korban jiwa.
Pertempuran tersebut terjadi diberbagai tempat, termasuk juga di daerah perkebunan. Setelah berminggu-minggu pertempuran berlangsung, akhirnya bangsa pendatang mundur karena kehabisan pasukan dan mereka menyerah. Kejadian tersebut membawa suka cita bagi para warga setempat. Tapi, pertempuran tersebut meninggalkan duka yang sangat mendalam bagi warga setempat karena banyak korban berjatuhan dan yang lebih parah lagi perkebunan Ginkgo Biloba yang selama ini menjadi tumpuan perekonomian warga setempat rusak akibat perang tersebut.
Setelah selesainya perang tersebut, Ahmad Antumsari kembali menstabilkan keadaan desanya dengan berbagai cara. Beliau menginstruksikan kepada seluruh warga untuk tidak terlalu memikirkan perkebunan tersebut. Beliau berkata, “Wahai seluruh warga, janganlah kalian bersedih akan kejadian yang selama ini terjadi. Tapi kita harus mengambil hikmah dari bencana ini, semua masalah, semua ujian, semua cobaan, pasti akan mudah kita lalui jika kita merapatkan barisan dan tetap kompak dalam menghadapi masalah kita”.
Salah satu cara Ahmad Antumsari untuk menstabilkan perekonomian warganya dengan mengganti perkebunan Ginkgo Biloba dengan perkebunan Gnetum Gnemon. Tidak cukup sampai disitu Ahmad Antumsari  juga menyuruh kepada seluruh warganya untuk menanam berbagai macam bunga di setiap rumah dan membuat sebuah taman bunga. Dengan usaha-usaha yang dilakukan oleh para warga, akhirnya Desa Mepetbumi menjadi makmur kembali bahkan desa tersebut menjadi pusat dan tumpuan perekonomian dari Kerajaan Kaeres.
Sejak saat itu Desa Mepetbumi berganti nama menjadi Saribumi. Kata sari digunakan karena desa tersebut menjadi inti dan pusat perekonomian Kerajaan Kaeres dan di desa tersebut banyak sekali terdapat bunga pada saat itu. Kata bumi diartikan sebagai tempat dan berasal dari nama belakang dari nama desa yang lama.