Mendengar kata Bekam, sepertinya sudah tidak asing bagi masyarakat Muslim di Indonesia. Ya, salah satu pengobatan alternatif yang banyak dipilih oleh masyarakat selain karena khasiat yang diklaim efektif untuk berbagai macam penyakit, juga karena mengikuti anjuran dari Rasulullah Shalallahu 'Alaihi wa Sallam (SAW).
Diriwayatkan dari Said bin Jubair RA dari Ibnu Abbas RA dari Nabi SAW bahwa beliau bersabda:“Kesembuhan bisa diperoleh dengan tiga cara: minum madu, sayatan pisau bekam, dan sundutan besi panas, dan aku melarang umatku (menggunakan) pengobatan dengan besi panas”(HR. Al-Bukhari, dikeluarkan juga oleh Ibnu Majah, Ahmad dan Al-Bazzar)
Perkataan Rasul di atas merupakan sebuah pilihan pengobatan yang beliau jalani ketika di masa beliau merasa kurang sehat. Namun, ada pula yang berpendapat bahwa itu hanyalah pilihan pengobatan karena di saat itu ilmu kedokteran belum berkembang seperti sekarang ini. ( Al-Dahlawi Syah Waliyullah). Tapi pada kesempatan ini saya tak mau membahas mengenai itu.
Kembali ke topik, Bekam dipercayai memilki banyak manfaat bagi tubuh manusia diantaranya mengontrol kadar kolesterol darah, tekanan darah, asam urat, dan penghilang nyeri pada kondisi low back pain serta manfaat lainnya. Lalu, muncul pertanyaan kritis, apakah semua klaim manfaat tersebut terbukti secara ilmiah?
- Bekam Meredakan Nyeri pada Kondisi Low Back Pain (Sakit Pinggang)
Terapi bekam dilaporkan
dapat menurunkan konsentrasi serum substansi P (pain-related pathway)¸ yang dikonfirmasi sebagai efek anti-nociceptive. Efek taktil pada bekam
dapat merangsang serat-serat besar tipe Aβ yang berasal dari reseptor taktil di
perifer. Perangsangan reseptor ini akan menekan pengiriman sinyal nyeri dari
daerah tubuh yang sama. Hal ini terjadi akibat inhibisi lateral setempat di
medula spinalis. Selain itu, rangsangan taktil yang timbul dilaporkan dapat
menginduksi pelepasan hormon β-endorfin. β-endorfin adalah bahan serupa opium
yang berperan dalam inaktivasi jaras nyeri dengan menimbulkan hambatan
prasinaptik maupun pascasinaptik pada serat-serat nyeri tipe C dan tipe Aβ. (Ramadhian MR dan Adha MIZ, 2017)
Dalam suatu studi
didapatkan bahwa bekam mempunyai efek dalam mengurangi rasa sakit yang setara
dengan penggunaan obat analgesik. (Kim JI dkk., 2011)
Penjelasan di atas mungkin sulit dicerna bagi awam, secara singkatnya dengan Bekam, maka akan keluar zat-zat dalam tubuh yang dapat menimbulkan rasa nyeri pada kondisi sakit pinggang sehingga rasa sakit berkurang. Efeknya sama dengan kita meminum obat obatan kimia. Secara lebih rinci mungkin anda bisa baca di jurnal berikut, Jurnal Bekam
- Bekam Membantu Mengontrol Tekanan Darah
Terapi bekam dapat mendrainase cairan interstisial, menyaring plasma darah yang tinggi akan zat-zat berbahaya (peroksida lemak dan radikal bebas), dan meningkatkan produksi nitrat oksida. Penurunan cairan, zat-zat berbahaya dalam plasma, dan meningkatnya nitrat oksida merupakan cara kerja bekam dalam menurunkan tekanan darah. (Larasati TA dan Wicaksono TD, 2016)
Maksudnya adalah, dengan bekam, maka akan dikeluarkan zat-zat berbahaya yang salah satunya penyebab kondisi darah tinggi, sehingga tekanan darah bisa dikontrol. Penjelasan lebih lanjut bisa dibaca melalui jurnal berikut, Jurnal Bekam
Jadi, beberapa bukti ilmiah diatas mungkin sedikit bisa menjawab pertanyaan kritis dari masyarakat mengenai manfaat bekam. Hal-hal yang disebutkan diatas merupakan pemikiran ilmiah dan beberapa sudah dibuktikan dengan penilitian terhadap beberapa kelompok orang. Semoga bisa menjadi referensi untuk kita bersama.
Bonus
Bonus
Sedikit iklan kalau mau bekam bisa kunjungi Rumah Sehat Islam UTNC Alamat : Masjid Muslimin, Jl. Arisun No.Depan, Nunang, Kec. Payakumbuh Bar., Kota Payakumbuh, Sumatera Barat 26213Link Website
DAFTAR PUSTAKA
Al-Dahlawi, SW. Buku Hujjatul Al-Balighah
Hadist Riwayat Al-Bukhari
Larasati TA, Wicaksono TD. 2016. Mekanisme Bekam sebagai Terapi Alternatif dalam Menurunkan Hipertensi. Bandar Lampung : Majority.
Ramadhian MR, Adha MIZ. 2017. Efek Analgesic Terapi Bekam terhadap Kondisi Low Back Pain. Bandar Lampung : Majority.